Senin, 21 Februari 2011

"Tarzan" Juga Butuh Perhatian!!!

Pernah nggak merasa kalau kalian seperti terasingkan? apapun yang kalian inginkan seakan-akan susah kali ngedapetinnya. bahkan suatu kesenangan yg kecil aja harus didapatkan dgn usaha yg besar. sebenarnya ini masalah keluarga sih, dan gak masalah besar juga, tapi ya mana tau kelen pernah ngerasain apa yg kurasa biar tersentak juga kelen yakan "eh kayanya aku pernah lah kaya anak ini, sakit kali memang ya" hahaha nyari-nyari teman sependeritaan aja.
oke langsung ke pokok permasalahan!
Dikeluarga aku terdiri dari 5 orang, mama, papa, abang aku, aku, sama adik perempuan aku. ya, memang bukan keluarga yg besar, tapi jgn kira bkn keluarga besar jd jarang suntuk aku dibuat orang-orang dirumah ini, sering kali pun. yang menjadi sorotan utama kita saat ini adalah PAPA. ini sosok krusial kali kurasa dirumahku, pemegang tonggak kekuasaan, sekaligus orang yg sering kali buat aku suntuk setelah abang dan adik aku.

apa yaaa, gak ngerti kadang-kadang aku sama bapak aku ini, pelitnya kelewatan lo. susah kali dimintai duit, susah kali diajak pergi, susah kali diminta belikan sesuatu, serta susah-susah lainnya lah. ngerti sih aku, dikeluarga aku itu bukan cuma aku aja anaknya, tapi gak kaya gini juga kali. apa-apa jawabnya gak ada, gak bisa, gak tau, gak mau tau, mampos kau situ (loh?)
aku bingung sebenarnya sama bapak aku ini. kemarin kan pas kami liburan semester asli selama seminggu liburan kami dirumah aja, alasannya sih karena dia kerja, oke fine masuk akal lah. sampai akhirnya suntuk gak bisa bohong, udah gondok kali liburan dirumah terus akhirnya aku bilang sesuatu ke bapak aku

"pa pigi yok"
"kemana?"
"bebas aja, pokoknya kita pergi bareng-bareng"
"capek papa han, yuhan ajalah pigi sendiri"
"hmmm yaudah sini lah duitnya"
"duit apa? gak ada duit papa, pakai duit yuhan aja pigi nya"

hening............

dan aku pun berlari kekamar dengan muka kesal, mengunci pintu, dan tidur dengan keadaan gondok berat sampai sore.
sakit kali kan wak, awak kira dia nyuruh liburan sendiri terus ngasi duit, rupanya pakek duit awak jg piginya. huftzzzzzzzz................ -_____-"

yang aku bingungkan gini sebenarnya, apa yg buat dia jadi pelit? apa karena aku "nakal" dimata dia? kayanya nggak lah, aku cukup membanggakan kok hihihi. terus kenapa? apa karena bentar lagi dia mau pensiun? untuk sementara ini lah jawaban yg paling msk akal. untuk jawaban yg sebetulnya, cuma dia lah sama Tuhan yang tau.

Sosok kedua adalah MAMA. seorang ibu berpenampilan up to date, yang kerap mengselaraskan warna baju, rok, jilbab, tas, dan sepatu. jadi kebayang gimana kinclongnya emak aku kan kalo dia lagi pakai setelan baju warna kuning, siang-siang jalan di taman kota hahahaha

oke tinggalkan masalah selera warna baju mama yang kuno, langsung to the point ke pokok permasalahan.

mama, sebenarnya dirumah sosok ini lah penyelamat aku, aku termasuk terbuka juga sama dia soal apapun, tapi kadang-kadang mama pun suka keluar juga sifat anehnya, sifat yang paling gak aku suka, GAK JELAS.
kasus ini baru aja terjadi minggu lalu, hal ini berawal dari aku yg jadi pengen kepantai setelah dikasi oleh-oleh baju barong (baju khas bali) oleh teman sekolahku. senin itu aku bilang ke mama

"mama pantai cermin yok minggu"
"minggu? hmmmm *berfikir*"
"iya ma, pengen kali yuhan, udah suntok kali ini, ayok lah"
"yaudah oke"
"hah? serius ma? deal ya! hahaha"
keadaan riang gembira. biasa nya aku berlari dengan muka menahan amarah ke kamar sekarang aku lari sambil nyanyi "pante....pante...pante" (ala iklan sampoerna hijau)

kesenangan itu pun berlanjut sampai keesokan harinya disekolah, dikelas aku nampak sesekali tersenyum-senyum sendiri layaknya anak autis yg lagi berimajinasi bermain dengan tokoh kartun kesenangannya. sampai akhirnya teman sebangku aku bilang gini

"seeeh yuhan lg seneng dia, senyum-senyum sendiri"
"hahaha iya wak. aku mau ke PC (pantai cermin) minggu sama bos aku (padahal gak ada yang nanya)"
"oh ya? jadi kok senang kali kau? kayanya bosan lah kalo pigi-pigi sama bos, enakan pigi sama kawan"
"buat aku sama kawan udh biasa wak, pigi sama bos baru luar biasa, kapan lagi coba kumpul-kumpul sama keluarga? family time gitu hahaha"
dan aku pun melanjutkan senyum-senyum sendiri dan berhayal ditempat duduk ku.

hari demi hari dilewati, rasanya udh makin gak sabar aja mau pergi bareng keluarga ke pantai hari minggu. pada akhirnya hari sabtu pun datang, aku tanya lagi sama mama ku soal rencana hari minggu itu

"ma, jadikan ke pantai hari minggu"
"heh? ke pantai?"
"iya ke pantai'
"ohh iyaaaa....................nggak!"
"hah? nggak? maksudnya gak jadi? kenapa?"
"hari minggu rupanya ada undangan di Bangun Purba (nama daerah, kampungnya mama) mama baru dikasi tau kemarin"
"gak bisa gak dateng aja apa?"
"ya nggak lah, pas kawinan kak Ira kan mereka semua datang ke Medan, masa giliran org itu ada acara kita gak dateng"

dengan menyimpan rasa kecewa yg teramat sangat, aku kembali berlari kekamar, seperti adegan telenovela "Maria Bellen" pada saat ibu tiri nya mengambil boneka kesayangannya dan membakarnya, sungguh teragis. kaki tersandung ditangga aja sampek gak kerasa karena rasa sakit dalam hati ini, sungguh tak seberapaaaa huwo huwooo~ (kenapa jd kaya lagu dangdut ya?)

beneran disini rasanya sakit kali, benar-benar tertipu mentah-mentah! padahal udah nyiapin baju barong segala lah. sampek- sampek sebelum hari H, aku sempet-sempetnya ngematchingin baju barong yg kerahnya rada kebesaran ini dengan beberapa celana pantai dengan corak kuning, hijau, biru yg absurd biar nampak kece pas dipantai ntar. tapi kini semua nya percuma, aku kembali harus menelan pil pahit hasil dari mimpi yg ketinggian, yaitu pergi kepantai.

Dari kisah diatas aku jadi berfikir, sebenarnya segala sesuatu yg kita inginkan nggak semua akan kita dapatkan. bukan berarti tidak akan didapatkan selamanya tetapi ini suatu penundaan. basically, aku sayang sama mama papa ku, aku gak mau kehilangan mereka sedikitpun, cuma mereka gak ngerti apa yg aku mau, apa yg aku rasa. sebenarnya gak cuma materi, lebih dari itu, KEBERSAMAAN dan PERHATIAN dari mereka berdua udah lebih dari cukup.
Sekian.

mohon maaf ke pada pihak-pihak yang merasa dirinya ditulis disini, hanya sebuah ungkapan rasa kok, tidak ada unsur melecehkan. peace yauw! don't forget komentarnya atuh brader………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar